Selasa, 10 Mei 2011

Yu, mendidik dengan cinta, bukan dengan kekerasan

Pagi-pagi ini saya kembali dikecewakan oleh Anda. Hai, Anda! Anda tuh aneh ya. Ada aja sesuatu yang Anda perbuat yang menyebalkan saya.

Yang membuat saya sebal adalah, anak-anak mau berangkat olimpiade, harusnya Anda beri motivasi dan doa. Sebagai dorongan terindah buat mereka. Sebagai bekal yang membuat mereka kuat menghadapi soal sesulit apapun. Kok saya lihat malah mereka dibentak-bentak, seperti perlakuan polisi pada penjahat. Atau setidaknya itulah pendapat saya tentang perlakuan Anda pagi ini terhadap anak-anak gemilang saya.

Mungkin menurut Anda anak-anak ini terlalu lelet mengerjakan sesuatu, sehingga Anda khawatir mereka terlambat. Tapi Anda juga saya harap introspeksi. Pembinaan seperti apa yang sudah Anda lakukan. Surat dari dinas saja baru diambil sore kemarin. Menurut jajaran Anda, mata pelajaran yang diujikan hari ini adalah IPA, tidak tahunya semua (termasuk ekonomi) harus berangkat hari ini. Wajarlah kalau mereka tidak siap. Sebagian dari mereka galau dan bingung.

Mereka memerlukan banyak hal. Saya yakin, sebagian dari mereka malah belum sarapan.
Kalau mau memperbaiki keadaan, hayu perbaiki semuanya. Bukan hanya anak-anak, kita juga gurunya bung. Jangan jadikan mereka sumber kesalahan. Menurut saya pendidikan adalah proses dan berproses. Pendidikan adalah seni. Karena kita mendidik banyak orang. Yang kita didik adalah manusia. Manusia punya perasaan. Karenanya, yu kita juga pelajari psikologi anak-anak usia SMA, dan sekali-kali tema pendidikan sekolah kita ubah saja dengan : Mendidik dengan Cinta, bukan dengan kekerasan !!!!

Tidak ada komentar: