Senin, 29 Juli 2013

Waaw.. SMS-an sama Guru Besar UI


Ceritanya begini, saya bermaksud mewawancarai Nezatullah Ramadhan, seorang social entrepreneur yang peduli sekali pada anak jalanan, maka googlinglah saya. Tidak banyak data yang menyebutkan Neza itu siapa. Mungkin kiprah Neza memang belum banyak yang mengekspos. Saya sendiri baru membacanya dari Republika di Bulan Juli 2013. Dari Republika itu jugalah saya tertarik mengangkat sepak terjang Neza yang walaupun masih mahasiswa, namun mempunyai kepedulian besar terhadap anak-anak jalanan.

Saya lalu mendapatkan informasi tentang mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta ini dari Blog seorang Raldi Koestoer. Di dalam blognya, Pak Raldi menuliskan hubungannya dengan kegiatan Neza sebagai seorang relawan. Tertera pula nomor HP Neza dan Pak Koestoer. Waah... blog yang saya butuhkan. Akhirnya, saya mengirimi Neza pesan yang isinya kurang lebih meminta ijin bahwa saya akan menuliskan profil Neza untuk sebuah perlombaan menulis. Pesan yang sama saya kirim juga ke Pak Raldi karena Neza tak kunjung membalas pesan singkat saya. Hmm... mungkin dia pikir sms saya ini hoax ya ? Bad thinking banget gak sih ?

Tiba-tiba, Neza membalas sms saya dengan sumringah. Maksudnya, dia terlihat tidak terganggu dan sangat senang saya sudah bersedia menuliskan siapa dia. Wahh, syukurlah saya tidak dicurigai sebagai hoaxer. Tidak lama kemudian Pak Raldipun membalas pesan saya dengan mengatakan bahwa Neza itu sibuk. Intinya, sabar aja nunggu smsnya Neza, karena kesibukan Neza yang luar biasa. Waah... saya jadi tambah penasaran nih sama Neza. Sesibuk apa sih dia?

Setelah saya menutup sms Pak raldi, saya mencoba membaca ulang reportase Republika tentang Neza kembali. Memang, ada beberapa nama yang disebutkan dan salah satunya adalah Prof. Raldi Koestor sebagai pembina yayasan. Whattt??? Profesor???Duhaiiii... ternyata Pak Raldi adalah Guru Besar UI fakultas teknik. Jadi selama ini saya sms-an sama guru besar UI secara tak sengaja gitu ? Waduh... padahal saya di dalam pesan sms saya, saya memanggilnya Mas Raldi lho... hehe jadi malu. 

Selasa, 23 Juli 2013

Tulisan Pengalaman Ramadhan Dudun Masuk Koran


Kemarin, Selasa 23 Juli 2013 merupakan hari yang ajib bagi saya dan bapaknya Dudun. Pasalnya, tulisan tentang pengalaman Dudun dalam menjalani ramadhan diapresiasi Republika. Wow gak sih ?

Tak kurang, sekolahan Dudun ramai memperbincangkan, termasuk sekolahan tempat saya mengajar. Agak heboh. Di jejaring sosial om dan tantenya saling sahut menyahut mengomentari fenomena langka ini. Hihi... anaknya sendiri tahu ga sih tulisan ini dimuat ?

Yang awal tahu adalah saya. Kala itu, saya membuka emai dari Tim Khazanah Ramadhan yang mengatakan bahwa tulisan pengalaman Dudun ini akan dimuat Hari Selasa 23 Juli 2013. Kontan saja saya kegirangan dan langsung sms Bapaknya Dudun. Saya lalu sibuk bolak balik kantor - meja piket, demi selembar koran. Dan uhuy.. ternyata iya. Tampang imutnya nongkrong dengan manis di halaman 25. Judul tulisannya dirilis : Tarawih Keliling yang Seru.

Pulang sekolah, saya dapati Dudun mesem-mesem sendiri. Hihi... kesenengan dia. Langsung saja dia digodain sama Bapaknya.. cie..cie.. ada Penulis !

Senin, 22 Juli 2013

Mengapa, Coba?


Di negeri entah barantah, ada sebuah kantor yang suka rapat. Tapi ternyata, hasil rapatnya suka-sukanya diganti sendiri. Jadi deh, apa yang dijalankan bukan hasil rapat.
Heeuuhh... aneh!


Minggu, 14 Juli 2013

Kapan Tunjangan Sertifikasi Cair ?


Bertemu Pak Ben, Bu Is dan Pak Musa di hari pertama masuk sekolah ini, kami saling melempar senyum dan bertanya tanpa suara, "Udah?" Yang dimaksudkan oleh pertanyaan ini adalah : Udah cair belum uang sertifikasinya ? Heheuu... jawabannya sama : belum!

Tanpa kepastian dari siapapun, tunjangan sertifikasi tahun ini untuk 5 orang guru di sekolah tempat saya mengajar memang belum turun ke rekening. Entah, dia nyangkut di mana ? Sudah diurus ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, jawabannya selalu sama : tunggu aja, Pak!

Ya Allah... harus bagaimana ya ?

Sabtu, 13 Juli 2013

Miss Rempong Sekolah


Alisha, si miss rempong cantik akhirnya sekolah juga. Sabtu ini dia masuk untuk masa orientasi. Hmmm... dengan pedenya berjalan menuju meja pendaftaran dan mendapat nama dada. Lalu saya antar ke kelas dan dengan gaya princessnya, dia bersikap manis.

Beberapa lama kemudian bel berbunyi dan si miss rempong bersama teman-temannya yang lain berbaris rapi di koridor kelas. Hari hujan saat itu, biasanya ritual ini dilakukan di halaman sekolah, namun hari ini terpaksa deh di koridor.

Orang-orang tua siswa berdesakan demi melihat buah hati mereka merayakan hari sekolahnya yang pertama. Mereka bernyanyi dan tertawa bersama. Hehe.. lucu juga ya miss rempong yang terlihat agak-agak bengong dengan gurunya yang sedang bercerita.

Tapi, keadaan indah ini tidak lama. Ketika kepala sekolah memberikan pengarahan perihal program sekolah setahun ke depan, miss rempong mulai berulah. " Makaaan... !", teriaknya. Lalu dibukanya tasnya yang berisi beberapa kue coklat dan mulai menyantapnya hingga ludes. Setelah itu ? Dia mulai membongkar-bongkar lemari di belakang bu guru dan mulai membuka-buka buku cerita yang ada. Setiap kali saya mulai bercerita. Bukunya ditutup. Ternyata, bukan itu yang dia mau. Akhirnya dia teriak lagi, "Jajaaaann..." Hadeeuuh... bener-bener rempong deh si cantik ini. Dan demi menjaga keamanan sekolah, akhirnya saya bawa dia keluar ruangan.

Hasrat main di lapangan rupanya membuncah. Dengan lincahnya dia bermain-main di halaman sekolah. Main ayunan, perosotan, monkey bar, dan semuanya. Tahu-tahu sepatu barunya kotor karena tanah becek selepas hujan. Ampyuuun deh.

Sayang sekali nih fotonya belum bisa naik tayang. Ada sesuatu yang error.

Jumat, 12 Juli 2013

Liburan dengan Keluarga : Selalu Terasa Kurang


Tak terasa, esok sudah harus masuk kerja lagi. Artinya, liburan benar-benar selesai sudah. Dua pekan terakhir ini memang saya habiskan dengan keluarga sekenyang-kenyangnya. Lebih keren lagi, liburan kali ini pada saat ramadhan, jadinya saya mengisi hari dengan memperbincangkan masak apa buat buka dan sahur atau hunting tempat taraweh yang disukai anak-anak. Ga masalah, namanya juga liburan di bulan puasa.Yang penting, buka puasa bersama, taraweh bersama. Ada kebahagiaan tersendiri di balik riuhnya empat orang anak-anakk luar biasa ini.

Aktivitas lain adalah ngajarin Hanif baca ! Wow.. ternyata sama sekali berbeda ya antara anak satu dengan anak lainnya. Dan ternyata lagi, selama liburan ini saya dan suami jadi sibuk mencari metode mengajarkan baca yang tepat buat si tambun ini. 
Dan, waktu cepat sekali bergulir. Tahu sendiri dong... kalau kerja sudah dimulai, sebagian jiwa akan terkuras untuk yang lain.
Semoga libur lebaran nanti bisa lebih seru !