Rabu, 25 Mei 2011

Saya ingin memerankan peran sebaik-baiknya

Saya ingin memerankan peran apapun sebaik-baiknya. Saya merasa saya mampu selalu menjadi yang terbaik. Alhamdulillah saya memiliki komitmen yang tinggi. Tapi, selalu ada saja yang seakan-akan menghalangi jalan saya. Hal-hal kecil adalah kerikil, membuat saya terpaksa tersandung.

Mohon padaMu perlindungan, ya Allah. Khawatir suatu ketika saya tak sanggup

Selasa, 24 Mei 2011

Bertemu seorang oma di angkot

Bertemu seorang oma di angkot, dalam perjalanan ke tempat kerja. Saya menggendong Alisha, dengan sebuah tas popok besar. Oma membantu memegangi tas, karena melihat saya begitu kerepotan. Sepanjang perjalanan, Oma bercerita tentang dirinya yang capek sehabis mengurus cucunya yang sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit.
Si oma punya 2 cucu. Rumah oma dan anaknya sejauh 1 jam perjalanan. Si anak tidak bekerja, sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak. Satu 4 tahun, yang bungsu 2 tahun. Yang bungsu sakit dan ternyata harus dirawat di rumah sakit. Sang oma akhirnya menemani si cucu.

Oma terpaksa harus pulang kembali ke rumahnya setelah beberapa hari di rumah cucu, karena mendengar kabar anak bungsunya terserang cacar.
Pagi ini, oma belum mandi, belum makan, menuju rumah sendiri menemui anak bungsunya yang sakit. Oma jadi ikut sakit.

Kata oma, cucu cuma dua tidak terurus. Apa sih yang dilakukan ibunya. Ibunya memang tidak punya pembantu, tapi kan dia tidak bekerja. Anak dua saja sudah sangat kerepotan dan banyak keluhan . Artinya, seharusnya ibu bisa mengurus anak dan rumah lebih baik, tanpa kurang satu point pun penilaian.

Suatu saat oma bertanya, anakmu baru satu ? Empat, oma, jawab saya miris. Ada terbersit keinginan saya, oma tahu, anak dua aja begitu repotnya, apalagi anak empat tanpa pembantu.

Minggu, 22 Mei 2011

Alisha pagi ini

Hari ini Alisha terlihat ceria. Dia mengambil sendiri tas beruangnya dan memintakan saya memakaikannya di punggung. Senyum cerahnya mengembang sejak pagi. Dia berhasil meraih topi merah rajutan nenek, dan meminta saya memakaikannya juga.





Cantik dan bergairah. Itulah Alisha hari ini. Sepanjang jalan dia bernyanyi riang. Mulutnya monyong-monyong. Tangan-tangan mungilnya menari-nari. Kepalanya mengangguk-angguk. Sekali kali bibir mungilnya mencium pipi dan bibir saya. Alisha memang mesra.

Di angkutan umum, beberapa penumpang terpesona oleh tingkah lucunya. Suara nyanyiannya mengundang orang tersenyum. Kata-katanya yang belum lancar terucap membuat dia tambah lucu.
Alhamdulillah, Alisha hari ini menyenangkan.

Sabtu, 21 Mei 2011

Pekerjaan yang tiada habisnya

Subhanallah.
Alhamdulillah saya dikarunia 4 anak. Saya bekerja. Berangkat dari pk. 06.15 pagi hingga pk. 05 sore. Semua anak balita saya bawa untuk dititipkan di tempat penitipan anak di lingkungan saya bekerja. Dengan begitu, saya masih punya waktu menengok anak saya.

Pulang sekolah saya harus berbagi waktu antara menyiapkan makan malam anak-anak, bersih-bersih rumah, nyuci baju, nyetrika, dan sebagainya.
Untungnya saya punya suami yang mau berbagi pekerjaan. Beliau rela jadi koki. Jadi, saya mengurus anak-anak dan rumah, suami saya masak. Itu pun kalau beliau tidak ngajar malam.
Selain jadi guru SMP di pagi hari, siangnya suami saya menjadi dosen.
Kalau tidak, kadang-kadang saya harus merelakan diri mandi jam 9 malam, saat anak-anak sudah tidur.

Tidak adil rasanya kalau masih harus mengerjakan pekerjakan sekolah. Maka, sejak anak saya dua, saya tidak pernah membawa pekerjaan di rumah. Kasian anak-anak.

Kadang saya frustasi membagi waktu. Tidak sepadan antara pekerjaan dan rasa capek yang luar biasa. Minta ampun padaMu ya Allah.. kadang saya menangis kalau badan tak sanggup lagi mengerjakan semua pekerjaan. Tapi saya jadi ingat ibu saya yang beranak sembilan. Luar biasa, tidak pernah mengeluh. Atau ingatlah Fatimah yang pernah meminta pembantu tapi ditolak sama Nabi, karena luar biasanya pekerjaan seorang ibu di rumah.
Subhanallah. Hanya kekuatan dariMu ya Allah...


Minggu, 15 Mei 2011

12 tahun...

Kekasih hati,
Aku berterima kasih padaNya. Dua belas tahun kita bersama.

Aku juga berterima kasih padamu.

Aku sangat menyadari siapa aku, perempuan yang jauh dari sempurna. Aku merasa kau menggenapinya menjadi sebuah kesempurnaan. Anak-anak memeriahkan kesempurnaan kita. Jadi, terimakasih Tuhan, yang memberikan itu indah buat kita.

Kekasih, dua belas tahun sebenarnya lama. Tapi aku tidak merasa itu lama. Malah, aku takut itu berakhir. Semoga tuhan menggenapi kebahagiaan kita dengan mengijinkan kita tetap bersama lebih lama.

Aku akan terus ingat bahwa kebahagiaan kita diperoleh dengan perjuangan. Kita begelut dengan banyak keterbatasan. Maka dengan penuh kesadaran, aku akan terus ikhlas mempertahankannya.

Riak kecil dan besar yang selama dua belas tahun menghiasi semoga membuat kita kuat. Semoga itu menjadi alasan kita memasang layar dan menaiki perahu dengan tetap saling berpegangan.

Dua belas tahun, terima kasih Tuhan karena memberi 4 orang anak-anak yang soleh solehah. Semoga kita mampu membekalinya sehingga mereka berarti banyak buat kita.

Terima kasih padamu untuk dua belas tahun pernikahan kita.
Aku tidak pernah merasa kau berubah tua. Yang aku ingat, aku tetap mencintaimu hingga detik ini.

Selasa, 10 Mei 2011

Yu, mendidik dengan cinta, bukan dengan kekerasan

Pagi-pagi ini saya kembali dikecewakan oleh Anda. Hai, Anda! Anda tuh aneh ya. Ada aja sesuatu yang Anda perbuat yang menyebalkan saya.

Yang membuat saya sebal adalah, anak-anak mau berangkat olimpiade, harusnya Anda beri motivasi dan doa. Sebagai dorongan terindah buat mereka. Sebagai bekal yang membuat mereka kuat menghadapi soal sesulit apapun. Kok saya lihat malah mereka dibentak-bentak, seperti perlakuan polisi pada penjahat. Atau setidaknya itulah pendapat saya tentang perlakuan Anda pagi ini terhadap anak-anak gemilang saya.

Mungkin menurut Anda anak-anak ini terlalu lelet mengerjakan sesuatu, sehingga Anda khawatir mereka terlambat. Tapi Anda juga saya harap introspeksi. Pembinaan seperti apa yang sudah Anda lakukan. Surat dari dinas saja baru diambil sore kemarin. Menurut jajaran Anda, mata pelajaran yang diujikan hari ini adalah IPA, tidak tahunya semua (termasuk ekonomi) harus berangkat hari ini. Wajarlah kalau mereka tidak siap. Sebagian dari mereka galau dan bingung.

Mereka memerlukan banyak hal. Saya yakin, sebagian dari mereka malah belum sarapan.
Kalau mau memperbaiki keadaan, hayu perbaiki semuanya. Bukan hanya anak-anak, kita juga gurunya bung. Jangan jadikan mereka sumber kesalahan. Menurut saya pendidikan adalah proses dan berproses. Pendidikan adalah seni. Karena kita mendidik banyak orang. Yang kita didik adalah manusia. Manusia punya perasaan. Karenanya, yu kita juga pelajari psikologi anak-anak usia SMA, dan sekali-kali tema pendidikan sekolah kita ubah saja dengan : Mendidik dengan Cinta, bukan dengan kekerasan !!!!

Senin, 09 Mei 2011

Akhirnya, semua siswa leadership saya punya blog

Begitulah, sebagai guru Leadership saya harus mengajarkan mereka 7 keterampilan leadership:
1. Understanding self
2. Communication
3. Getting along with others
4. Learning to learn
5. Managing
6. Decision making
7. working with group.
Salah satu proyek, mereka saya minta wajib memiliki blog. Dengan blog, saya berharap mereka memiliki kemampuan menulis (walau sedikit). Ya, sebagai upaya, kita harus memberikan ruang yang tepat untuk mereka bereskpresi.
Sejauh ini, segala macam status dan komentar di facebook dan twitter mereka lumayan bagus, maka kemungkinan besar merekapun bisa menulis.

Jumat, 06 Mei 2011

Pagi berkabut

Pagi Jumat, 6 Mei 2011.

Pantas pagi ini dingin sekali. Ketika buka jendela kamar pk 05.30, ternyata pagi terbungkus kabut. Kabut menyeruak masuk hingga pori-pori. Dingin sekali. Tumben. Biasanya kabut yang ada tidak setebal pagi ini.
Beberapa meter ke depan sudah tidak tampak apapun. Hanya putih dan dingin.
Hingga saya berangkat pk 06.10 kabut masih juga tebal.

Serasa di puncak, atau di pangalengan, atau di manaaaa gitu...









Kamis, 05 Mei 2011

Alisha dan bunga

Alisha senang sekali dengan bunga. Dia akan menunjuk-nunjuk sambil berteriak 'bungaaa' setiap bunga terlihat.
Biasanya dia merengek ingin diambilkan bunga.


Rabu, 04 Mei 2011

SMA kelas 1, tahun 1989



William oh William


Pemerintah, tolong boikot Krisdayanto

Apa-apaan sih krisdayanto ?

Males menulis namanya dengan benar. Orang ini sudah sesat. Lebih parah lagi, dia bangga dengan kesesatannya. Kenapa saya harus ambil pusing ? Karena dia itu public figure. Dia mempunyai banyak penggemar. Kalau mereka fanatic, bukan tidak mungkin mereka akan meniru atau berbuat sama dengan si krisdayanto ini.

Bisa jadi penggemarnya itu adalah murid-murid saya, atau orang-orang terdekat dengan saya. Saya juga punya anak. Apa bedanya sih orang ini dengan Ariel Peter Porn? Sama-sama merusak. Sudah gitu, bangga lagi mengutarakannya.
Heran, dunia ini sudah kacau.

Sebaiknya pemerintah bertindak nih. Tindaklah orang-orang yang kayak gini. Boikot pemberitaan tentang dia di televisi-televisi. Dia bisa menciptakan perzinahan dan pelacuran yang lebih banyak. Apalagi dengan pernyataan-pernyataannya yang hanya sebagai pembenaran sendiri.

Kasian anak-anaknya. Tidak takutkah dia anaknya juga akan seperti dia ? Tidak takutkah dia orang-orang juga akan mengikuti jejak dia. Lalu rusaklah negara ini. Tidak takutkah dia dengan azab Allah yang sangat pedih ?

Manajemen konflik 1

Ada teman sejawat yang sepertinya batinnya sedang tertekan. Kesehariannya sering menyendiri. Wajahnya selalu memakai masker. Tujuannya agak kurang jelas buat saya. Mungkin melindungi diri dari debu dan kotoran yang beredar atau memang sengaja menutup diri. Kadang-kadang dia terisak. Kadang-kadang terlihat matanya sembab.

Saya sih mencoba berlaku biasa. Menyapanya. Atau kadang-kadang mengajaknya berdiskusi akan suatu hal. Saya tidak berusaha memasuki wilayah pribadinya.

Tapi ada satu hal yang saya ingin pimpinan tahu. Saya ingin beliau merubah pendekatan terhadap bawahan. Entah apa yang terjadi, tapi tugas beliau untuk menyelesaikan masalah dan merubah keadaan. Manajemen konflik harus lebih didalami. Bagaimanapun, suasana kerja yang nyaman akan meningkatkan prestasi kerja kan ?

Ujian tahunan keyayasanan, kependidikan, leadership

Jumat ini ujian tahunan. Materinya : keyayasanan, kependidikan dan leadership.
Sebagai guru leadership, saya masih juga bingung untuk menjawab pertanyaan yang sangat copas dari referensi yang ada, sementara situasi tambah kacau kalau ternyata saya belum pernah membaca buku tersebut. Akan diisi dengan apa? Lagian, kok bisa sih soal bentuknya C1 semua.

Untuk meminimalisir kesulitan beberapa hari ini saya sibuk hunting beberapa buku, beberapa undang-undang dan PP tentang kependidikan, dan buku pokok-pokok peraturan yayasan.

Mudah-mudahan dimudahkan.

Saya ingin nulis buku

Saya merencanakan membuat sebuah buku. Alhamdulillah suami saya juga berminat. Jadi kami bisa join. Mudah-mudahan banyak waktu berpihak, sehingga bulan depan sudah terkumpul beberapa materi.

Kami merencanakan akan mencetaknya intern dan terbatas, selanjutnya mudah-mudahan mendapat respon banyak dan ada penerbit berminat.