Selasa, 24 Mei 2011

Bertemu seorang oma di angkot

Bertemu seorang oma di angkot, dalam perjalanan ke tempat kerja. Saya menggendong Alisha, dengan sebuah tas popok besar. Oma membantu memegangi tas, karena melihat saya begitu kerepotan. Sepanjang perjalanan, Oma bercerita tentang dirinya yang capek sehabis mengurus cucunya yang sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit.
Si oma punya 2 cucu. Rumah oma dan anaknya sejauh 1 jam perjalanan. Si anak tidak bekerja, sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak. Satu 4 tahun, yang bungsu 2 tahun. Yang bungsu sakit dan ternyata harus dirawat di rumah sakit. Sang oma akhirnya menemani si cucu.

Oma terpaksa harus pulang kembali ke rumahnya setelah beberapa hari di rumah cucu, karena mendengar kabar anak bungsunya terserang cacar.
Pagi ini, oma belum mandi, belum makan, menuju rumah sendiri menemui anak bungsunya yang sakit. Oma jadi ikut sakit.

Kata oma, cucu cuma dua tidak terurus. Apa sih yang dilakukan ibunya. Ibunya memang tidak punya pembantu, tapi kan dia tidak bekerja. Anak dua saja sudah sangat kerepotan dan banyak keluhan . Artinya, seharusnya ibu bisa mengurus anak dan rumah lebih baik, tanpa kurang satu point pun penilaian.

Suatu saat oma bertanya, anakmu baru satu ? Empat, oma, jawab saya miris. Ada terbersit keinginan saya, oma tahu, anak dua aja begitu repotnya, apalagi anak empat tanpa pembantu.

Tidak ada komentar: