Luar biasa jalanan yang setiap hari saya lewati ini. Parah luar biasa. Di kemarau, apalagi di hujan.
Jika kemarau alias tidak hujan, tampak jelas batu-batu besar selebar jalanan. Ada beberapa titik, lebih dari 5 titik keparahan sepanjang jalan Kp. Utan hingga Setu, sehingga setiap pengguna jalan wajib extra hati-hati, apalagi jika sehabis hujan dan air menggenangi jalanan yang penuh batu besar. Pengemudi harus menggunakan indra ke enam alias sekalian mengingat-ingat bagian mana yang bisa rada mudah dilalui.
Entah sampai kapan keadaan akan terus begini. Ditunggu berhari hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun...
Mudah-mudahan ke'ngehan sama pejabat yang berwenang. Mudah-mudahan tidak ada unsur nepotisme dan bau-bau korupsi.
Denger-denger orang ngobrol di angkot malah ceritanya tidak begitu.
Konon pemborongnya sudah ada, namun mengundurkan diri karena banyaknya preman berkedok karang taruna. Masa iya sih ?
Lah, yang pengen jalanan diperbaiki siapa, yang jadi preman siapa...
Mudah-mudahan itu hanya kabar burung...
Kalaupun benar, saya jadi pengen berpesan, jangan begitulah... sampai kapan jalanan kita akan seperti ini ?
Plis deh berlogika.
Kamis, 02 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar