Sabtu, 21 Mei 2011

Pekerjaan yang tiada habisnya

Subhanallah.
Alhamdulillah saya dikarunia 4 anak. Saya bekerja. Berangkat dari pk. 06.15 pagi hingga pk. 05 sore. Semua anak balita saya bawa untuk dititipkan di tempat penitipan anak di lingkungan saya bekerja. Dengan begitu, saya masih punya waktu menengok anak saya.

Pulang sekolah saya harus berbagi waktu antara menyiapkan makan malam anak-anak, bersih-bersih rumah, nyuci baju, nyetrika, dan sebagainya.
Untungnya saya punya suami yang mau berbagi pekerjaan. Beliau rela jadi koki. Jadi, saya mengurus anak-anak dan rumah, suami saya masak. Itu pun kalau beliau tidak ngajar malam.
Selain jadi guru SMP di pagi hari, siangnya suami saya menjadi dosen.
Kalau tidak, kadang-kadang saya harus merelakan diri mandi jam 9 malam, saat anak-anak sudah tidur.

Tidak adil rasanya kalau masih harus mengerjakan pekerjakan sekolah. Maka, sejak anak saya dua, saya tidak pernah membawa pekerjaan di rumah. Kasian anak-anak.

Kadang saya frustasi membagi waktu. Tidak sepadan antara pekerjaan dan rasa capek yang luar biasa. Minta ampun padaMu ya Allah.. kadang saya menangis kalau badan tak sanggup lagi mengerjakan semua pekerjaan. Tapi saya jadi ingat ibu saya yang beranak sembilan. Luar biasa, tidak pernah mengeluh. Atau ingatlah Fatimah yang pernah meminta pembantu tapi ditolak sama Nabi, karena luar biasanya pekerjaan seorang ibu di rumah.
Subhanallah. Hanya kekuatan dariMu ya Allah...


Tidak ada komentar: