Kamis, 24 Februari 2011

Kemana Tunjangan Sertifikasi ?

Sedih. Ga punya duit. Ih, terkesan susah banget sih. Inilah nasib seorang guru. Penderitaan akan semakin berat kalau saya memikirkan uang tunjangan sertifikasi yang tak kunjung datang ke rekening suami saya. Akhir tahun kemarin harusnya cair, namun karena ada kesalahan teknis, sampai hari ini tak kunjung datang. Bermula dari pembukaan rekening baru di BRI, khusus dibuat untuk tunjangan sertifikasi. Dua ratus ribu. Sebenarnya, ini pembukaan pertama. Pembukaan kedua adalah Bank Jabar. Harus bank Jabar. Maka kamipun buka rekening Bank jabar. Seratus ribu. Demi uang tunjangan sertifikasi. Desas desus banyak sekali beredar. Kali lain desas desusnya adalah boleh bank mana saja, kali lain harus BRI, ganti lagi harus Bank Jabar. Isunya, karena ada tercium bau kolusi, maka bank Jabarpun tidak jadi, akhirnya bebas memilih bank. Dan, terpilihlah BRI sebagai bank penerima tunjangan sertifikasi atas nama suami saya. Malang tak dapat ditolak, ternyata pada saatnya cair, nomor rekening sudah diblokir karena saldonya tidak memenuhi batas minimal.

Yang agak menenangkan hati, setelah browsing internet, terdapatlah data 300 an orang lebih yang belum mendapat uang tunjangan karena beberapa sebab. Yang saya heran, kenapa tidak kunjung cair ya ? Atau saya ganti pertanyaan deh, sampai berapa bulan pengurusan ini harus dilakukan ? Suami saya sudah langsung menelepon pihak Diknas yang mengurusi bagian ini, hasilnya, harus segera membuka rekening baru. Sudah dilakukan, KEmudian menyerahkan kembali ke Diknas Kabupaten. Dinas Kabupatenlah yang akan meneruskannya ke Bandung. Nanti Pak, awal Januari, kata beliau. Sekarang sudah akhir Pebruari. Ditanyakan lebih dari 10 kali.

Tidak ada komentar: