Senin, 24 Oktober 2011

Tergoda Blog

Seru juga membaca blog siswa. Ada perasaan bangga, karena ternyata mereka bisa membuatnya lebih seru dari yang saya bayangkan. Lebih juicy tulisannya. Memang kreatifitas anak muda yang gila.
Berawal dari kengerian saya menghadapi rasa ingin tahu mereka akan high tech. Bayangan saya, kalau saja mereka diberikan tugas  pelajaran lain juga dengan teknologi, mungkin akan banyak hal baik tersalurkan. Minimal, mereka buka laptop bukan cuma untuk main games. Mereka ngenet bukan hanya ingin ngetweet atau up date status, tapi ada kegiatan lain yang menggantikannnya. Dengan kata lain, saya ingin mengalihkan perhatian dan waktu mereka agar menggunakan teknologi untuk belajar.

Maka kemudian, saya rela mendengar keluhan mereka ketika saya minta mereka ngeblog. Start now to write ! Begitulah... Saya tidak berharap semua orang mau dan pandai menulis. Mustahil itu saya dapatkan dari semua anak didik saya. Namun beberapa dari mereka kemudian terdeteksi menyenangi dan memiliki kemampuan dalam menulis menjadi suatu momen yang tak akan saya lupakan. Saya yakin merekapun tak akan melupakan saya. 

Ada banyak manfaat dari learning by blogging yang dilakukan anak-anak, sebenarnya.  Ketika saya meminta (dalam bab perkenalan) mereka untuk menuliskan siapa diri mereka, saya jadi tahu siapa mereka. Mulai dari hobby, makanan kesukaan, penyakit yang pernah diderita, prestasi mereka, pelajaran yang mereka suka, guru favorit, bahkan rasa galau mereka...

Pernah saya meminta mereka menuliskan tentang orang tua. Mereka merespon dengan sangat luar biasa. Kebanyakan dari mereka mengakui bahwa orang tua adalah orang yang mereka cintai. Sebagian dari mereka juga tak malu menyatakan penyesalan karena telah membuat orang tua kecewa. Artinya, saya agak lega ternyata kegiatan blogging ini kembali mengingatkan mereka akan banyak hal yang terlupakan dari sejarah hidup mereka.

Blog ini saya manfaatkan juga sebagai jembatan antara siswa, orang tua dan Pembimbing Akademik di sekolah. Konselor pun tak ketinggalan untuk saya minta sekali-kali menghadiri postingan anak-anak. Dari sana kita membuka jendela hati mereka. Ternyata ada sisi lain yang kadang mereka enggan ceritakan dengan mulut namun terbentang dalam lautan curhat mereka lewat tulisan.

Alhamdulillah ya, sesuatu .




Tidak ada komentar: