Minggu, 30 Oktober 2011

Outing to Jakarta ..





Pergi menuntut ilmu, ke Jakarta, Sabtu 15 Oktober 2011. Sebelum sampai ke tempat pelatihan, ternyata saya dan adik saya yang juga ikut pelatihan ini, ternyata nyasar. Mau ke Gedung Diknas dekat pintu satu malah lewat dalam parkir timur... akhirnya... mampir dulu ke Lee Kum Kee Food Festival. Pada hari itu ternyata ada 3 event besar yang sempat kami intip.

Seru juga ya jalan di Hari Minggu di Jakarta.

Di Festival Lee Kum Kee ini ada lomba memasak untuk 300 orang (kalau tidak salah). Banyak amat ya ? Pasti seru dong, sempat terlintas pikiran nakal kami... nanti siang cabut nonton yuuk.. hehe..


 
 Sebenarnya hari masih sangat pagi ketika kami sampai di pintu dekat Hotel Mulia, Pintu berapa ya itu,... tapi karena alih-alih salah alamat, maka jalan-jalanpun dimulai.
Di beberapa sudut parkir timur memang mulai ramai pengunjung. Paniti aterlihat sibuk merapihkan berbagai macam hal.
Para SPG sibuk menjajakan barang dagangannya.
Kebagian juga deh, kami ditawarin kecap, saus, sambal, mi instan... macem-macem. Kalau gratis sih boleh deh buu....
Hehe..

Setelah berputar-putar sangat lama, akhirnya kami sampai juga di Gedung Baru Diknas. Ternyata banyak juga peserta yang mengalami nasib serupa dengan kami :Nyasar.
Kebanyakan mereka salah gedung. Dikiranya gedung diknas yang biasa, ternyata ada lagi ya gedung yang lain...
hee...

Setelah sampai, barulah saya tahu bahwa itu adalah Pelatihan yang disponsori oleh PT Telkom dan IGI, bertajuk Developing Creative Curriculum.



di sinilah 300 peserta lomba memasak akan unjuk kebolehan.. Asik ya... pengen nonton...

Mampir dulu ke Stadion...siapa tahu ketemu Irfan Bachdim yang sedang latihan...
akhirnya sampai juga ke tempat yang dicari...most wanted  place...       


Senin, 24 Oktober 2011

Hunting Sekolahan

Si sulung kan sudah kelas 6, maka sudah waktunya saya berburu sekolahan buat dia. Dia sih tidak minta sekolah khusus, alias terserah ibu sama bapak, jadi kami harus buka mata lebar-labar untuk sekolah yang bisa membuat anakku belajar, dan merem dulu deh untuk sekolahan yang bikin anakku stress.

Kira-kira sekolah mana ya? Need some recomendation

Tergoda Blog

Seru juga membaca blog siswa. Ada perasaan bangga, karena ternyata mereka bisa membuatnya lebih seru dari yang saya bayangkan. Lebih juicy tulisannya. Memang kreatifitas anak muda yang gila.
Berawal dari kengerian saya menghadapi rasa ingin tahu mereka akan high tech. Bayangan saya, kalau saja mereka diberikan tugas  pelajaran lain juga dengan teknologi, mungkin akan banyak hal baik tersalurkan. Minimal, mereka buka laptop bukan cuma untuk main games. Mereka ngenet bukan hanya ingin ngetweet atau up date status, tapi ada kegiatan lain yang menggantikannnya. Dengan kata lain, saya ingin mengalihkan perhatian dan waktu mereka agar menggunakan teknologi untuk belajar.

Maka kemudian, saya rela mendengar keluhan mereka ketika saya minta mereka ngeblog. Start now to write ! Begitulah... Saya tidak berharap semua orang mau dan pandai menulis. Mustahil itu saya dapatkan dari semua anak didik saya. Namun beberapa dari mereka kemudian terdeteksi menyenangi dan memiliki kemampuan dalam menulis menjadi suatu momen yang tak akan saya lupakan. Saya yakin merekapun tak akan melupakan saya. 

Ada banyak manfaat dari learning by blogging yang dilakukan anak-anak, sebenarnya.  Ketika saya meminta (dalam bab perkenalan) mereka untuk menuliskan siapa diri mereka, saya jadi tahu siapa mereka. Mulai dari hobby, makanan kesukaan, penyakit yang pernah diderita, prestasi mereka, pelajaran yang mereka suka, guru favorit, bahkan rasa galau mereka...

Pernah saya meminta mereka menuliskan tentang orang tua. Mereka merespon dengan sangat luar biasa. Kebanyakan dari mereka mengakui bahwa orang tua adalah orang yang mereka cintai. Sebagian dari mereka juga tak malu menyatakan penyesalan karena telah membuat orang tua kecewa. Artinya, saya agak lega ternyata kegiatan blogging ini kembali mengingatkan mereka akan banyak hal yang terlupakan dari sejarah hidup mereka.

Blog ini saya manfaatkan juga sebagai jembatan antara siswa, orang tua dan Pembimbing Akademik di sekolah. Konselor pun tak ketinggalan untuk saya minta sekali-kali menghadiri postingan anak-anak. Dari sana kita membuka jendela hati mereka. Ternyata ada sisi lain yang kadang mereka enggan ceritakan dengan mulut namun terbentang dalam lautan curhat mereka lewat tulisan.

Alhamdulillah ya, sesuatu .